Jumat, 20 November 2009

Bismillahirrahmanirrahim

Rasulullah SAW bersabda :
"Pada suatu malam ketika aku dimi'rajkan ke langit, maka diperlihatkan kepadaku keadaan-keadaan surga. Ada surga yang terdapat empat sungai di dalamnya. Satu sungai mengalirkan air tawar, ada sungai yang mengalirkan air susu, ada yang mengalirkan arak, dan satu lagi mengalirkan madu. Aku bertanya kepada malaikat fibril, dimana sumber air itu dan ke arah mana mengalirnya. Jibril menjawab, "Sungai-sungai itu mengalir ke sebuah telaga yang bernama al-Kautsar. Akan tetapi saya tidak mengetahui di mana letak sumbernya. Mohonlah kepada Allah agar engkau diberitahu sumber keempat sungai itu." Aku pun memohon kepada Allah, sehingga datang sesosok malaikat. Sambil mengucapkan salam malaikat itu berkata:
"Wahai Muhammad pejamkan kedua matamu". Setelah itu malaikat tersebut menyuruhku membuka mata kembali. Di saat aku membuka mataku, aku telah berada di samping sebuah pohon, dan di situ aku melihat sebuah Kubah yang terbuat dari mutiara burung-burung yang sedang bertengger di atas bukit-bukit. Adapun sumber air sungai yang empat itu berada di bawah Kubah. Ketika aku akan kembali pulang, malaikat itu memanggil seraya berkata: "Mengapa engkau tidak masuk ke dalam Kubah itu?" Aku menjawab, "bagaimana aku bisa masuk sedangkan pintunya masih terkunci. Malaikatitu berkata: "Kuncinya adalah membaca Bismilâhirrahmânirrahîm." Akupun mendekati pintu itu seraya mengucapkan Bismillâhirrahmânirrahîm. Maka terbukalah pintu itu sehingga aku masuk ke dalamnya. Maka tahulah aku sumber empat sungai tersebut yang airnya mengalir berasal dari empat sudut Kubah itu."
Sungai yang mengalirkan air tawar berasal dari huruf MIM ( ) dari lafal BISMI ( ). Sumber air susu, berasal dari HA ( ) dari lafal Allah. Sumber arak, berasal dari huruf MIM ( ) dari lafal Rahman. Sedangkan sumber madu berasal dari huruf MIM ( ), lafal Rahim dengan demikian tahulah aku bahwa sumber empat sungai itu berasal dari lafal BASMALLAH."
Allah SWT berfirman dalam salah satu Hadits Qudsi:
"Barangsiapa mengingat Aku dengan menyebut nama-nama-Ku (termasuk Asmaul Husna), dengan hati yang ikhlas, tidak diperlihatkan kepada orang lain, dimulai dengan mengucapkan Bismillâhirrahmânirrahîm, maka ia kan menikmati minuman dari air sungai-sungai itu." Diterangkan pula dalam hadits lain: "Allah SWT tidak menolak doa yang diawali dengan Bismillâhirrahmânirrahîm."

Kamis, 28 Mei 2009

Makna FANA

Fana berarti binasa.. itulah salah satu sifat dunia dan sifat diri manusia yang pernah saya bahas dalam buku 'Mengenal Allah dan Mengenal diri lewat sifat 20.' Fana dalam kehidupan sehari hari dapat kita lihat pada setiap kondisi atau keadaan yang selalu berubah-ubah. Misalnya, ketika kita sedang makan, maka tak selamanya kita dalam posisi makan, pasti kita akan mengakhirinya setelah perut terasa kenyang. Ketika kita tidur, maka tak selamanya kita tidur, bahkan mati pun tidak kekal mengingat kita akan dibangkit atau dihidupkan kembali pada hari berbangkit di Padang Mahsyar.. bersambung..

Kekuatan zikrullah

Zikir merupakan makanan bagi hati manusia. sehingga orang yang tidak berzikir akan merasakan hati lapar setiap hari. laparnya hati itu berupa rasa duka cita, sakit hati yang lama kelamaan semakin dalam. Dan pada gilirannya rasa lapar yang tak pernah dipenuhi dengan zikir akan membentuk penyakit hati berupa dengki, iri, sombong, dendam dan lain-lain. oleh karenanya kita seyogyanya setiap hari melakukan zikir sebanyak-banyaknya, agar hati mendapat ketenangan dan petunjuk dari Allah SWT.

Allah menyuruh kita berzikir dalam posisi duduk, berdiri ataupun berbaring. Diutamakan pada waktu pagi dan sore hari.. bersambung..

Jumat, 16 Januari 2009

Judul Buku : Mengenal Allah dan Mengenal diri lewat sifat 20
Penulis : Rajudin Noor
Tebal : 168 halaman
Ukuran kertas : A4
Cetakan : bersampul
ISBN : 979-18665-0-3
9789791866507
Harga : Rp. 100.000,-
Kirim Email : udin7n@gmail.com


Awaluddin Ma’rifatullah”
(Awal beragama mengenal Allah)
Hadist Qudsi tersebut mengisyaratkan bahwa dalam hidup menjalankan agama kita harus mengenal Allah terlebih dahulu sehingga kita tahu sifat-sifat Tuhan yang kita sembah dengan berdasar pada Al Qur’an dan Hadist Nabi Saw.
Rasulullah Saw bersabda :
“Man a’rafa nafsahu fakadde a’rafa rabbahu”
(Barang siapa yang mengenal dirinya, niscaya ia akan mengenal Tuhannya).
Berdasar Hadist Nabi Saw tersebut, salah satu indikator seeorang mengenal Allah ialah ia juga mengenal sifat dirinya. Dengan kata lain orang yang mengaku mengenal Allah namun ia tidak tahu sifat -sifat dirinya maka ia belum dikatakan mengenal Tuhannya.
Alhamdulillah, Buku ini mengupas cara memahami dan merasakan sifat - sifat Tuhan khususnya sifat 20 dalam kehidupan sehari-hari, ditambah dengan pengenalan sifat diri manusia yang merupakan indikator seseorang mengenal Tuhannya.
Dengan demikian diharapkan kita dapat merasakan dan memahami firman Allah Swt dalam Al Qur’an Surat Al Baqarah ayat 186 yang berbunyi “Waidzaa tsa alaka I’baadiy a’nniyy fainniyy qariibun. ” (“Dan Apabila hambaKu bertanya kepada engkau (Nabi Saw) tentang hal-Ku maka sesungguhnya Aku dekat.”)
Kemudian buku ini juga ditulis untuk menghilangkan image “bahwa belajar ilmu tauhid (khusus-nya Sifat 20) itu sulit dan perlu waktu bertahun-tahun untuk mempelajarinya”. Yang saya tawarkan dalam buku ini adalah kebalikannya, bahwa belajar ilmu tauhid (khususnya sifat 20) itu gampang bahkan bisa merasakan manisnya ilmu tauhid tersebut dalam hitungan jam jika pembaca mau membaca dan memahami sambil mempraktekkannya.